Juara 1 Lomba Menulis Artikel Untuk Guru Indonesia "Aku dan Kau, Suka Dikau (Guru)"
Mengapa siswa kelas satu Sekolah Dasar takut
saat masuk kelas? Ibu mereka harus menunggu di luar kelas selama seminggu bahkan
hingga semester satu hampir berakhir, tidak juga beranjak dari lingkungan
sekolah. Apakah siswa yang naik kelas merasa penasaran dengan wali kelasnya
yang baru? Bagaimana sebaiknya seorang guru menghadapi situasi ketika siswa
tidak merasa nyaman dengan gurunya? Guru sebagai orang tua kedua saat di
sekolah hendaknya memberikan kesan yang menyenangkan. Kesan menyenangkan ini
akan dibawa siswa hingga mereka dewasa. Pribadi yang mengesankan dari guru akan
dijadikan barometer siswa di kemudian hari untuk mendidik anak mereka dan digunakan
saat bekerja.
Kesan pertama seorang siswa saat belajar
di kelas salah satunya terletak pada guru yang mengajar mereka. Kesan baik atau
buruk kepada guru tergantung dari karakter siswa sendiri. Seorang siswa yang
terbiasa menghadapi ketidakharmonisan di rumah akan merasa nyaman jika guru
memiliki kepribadian sabar, bertutur kata lembut, dan jauh dari kata-kata
kasar. Sebaliknya siswa yang besar dari keluarga demokratis merasa
tertekan jika guru di dalam kelas berbicara dengan intonasi tinggi.
Bagaimana jika seorang guru berasal dari
keluarga yang tidak harmonis? Apakah bisa guru yang dibesarkan dari keluarga
seperti ini memiliki kepribadian yang positif dan dijadikan contoh bagi siswanya?
Mengapa tidak? Semakin luas pergaulan seseorang tentu jumlah karakter manusia
yang ditemuinya juga bertambah. Dengan mengenal banyak karakter dia akan
belajar untuk mempunyai empati. Mengambil hal yang baik dari sekeliling dan
berusaha meminimalkan karakter negatif yang sudah melekat di dirinya agar tidak
berkembang. Guru harus menutup semua kemungkinan agar sikap negatif itu tidak
muncul saat sudah terjun di dunia pendidikan.
Menghadapi bermacamnya karakter siswa
tersebut perlu kiranya seorang guru ‘mengantongi’ beberapa kepribadian dasar
yang dapat melayani kemauan siswa di kelas. Apa sajakah kepribadian dasar itu?
Kepribadian yang memenuhi lima S, yaitu; senyum, sapa, sabar, santun, dan
semangat. Senyum adalah hal utama saat guru berjumpa dengan siswa. Bisakah
dibayangkan sebelum berangkat siswa mengalami hal kurang menyenangkan saat di
rumah? Sampai di sekolah hatinya terasa sejuk saat melihat senyum bapak ibu
gurunya. Dengan senyum seakan mengangkat hampir 90 persen kesedihannya. Bagi
siswa yang sudah merasa bahagia dari rumah, senyum laksana air yang menyirami
tunas belajarnya untuk semakin semangat ke sekolah.
Langkah selanjutnya setelah tersenyum
adalah menyapa mereka. Usahakan guru ingat nama siswa yang disapa. Jika lupa
namanya cukup diingat siswa ada di kelas berapa atau hal-hal kecil yang khas
dari mereka. Guru dapat memulai dengan menanyakan kabar mereka hari ini, sudah
sarapan atau belum, dan pagi ini diantar oleh siapa. Dengan menyapa, siswa
merasa dihargai dan diakui keberadaannya.
Dua hal di atas tidak lupa diiringi
kesabaran guru saat di kelas dan di luar kelas. Sabar bukan berarti tidak tegas
tetapi menghadapi bermacam karakter siswa dan segala permasalahan di kelas dengan
mengedepankan kasih sayang. Kesabaran bisa didukung dengan pemilihan intonasi,
gaya bicara, dan menjauhi deraan fisik kepada siswa. Gaya bahasa erat kaitannya
dengan kepribadian dasar yang keempat yaitu santun. Guru hendaknya memilih kata-kata
positif, berbicara sopan dan lemah lembut kepada siswanya. Siswa yang
diperlakukan sabar dan santun oleh guru akan memberikan imbal balik yang sama.
Tentu saja tingkat kesabaran dan kesantunan guru harus disesuaikan dengan
budaya daerah yang berlaku di sekolah tersebut.
Kepribadian
terakhir yang hendaknya dimiliki seorang guru adalah semangat mencerdaskan
penerus bangsa. Guru bersemangat saat masuk kelas dan tidak pantang menyerah
jika mengalami kesulitan saat mengajar siswanya. Kesulitan ini dihadapinya
dengan menemukan metode baru untuk menciptakan pembelajaran inovatif. Dalam
pembelajaran guru menggunakan media yang disesuaikan dengan materi dan karakter
sisswa. Semangat guru saat mengajar akan ‘menular’ kepada siswa. Mereka merasa nyaman
belajar karena suasana yang menyenangkan dan guru yang memiliki kepribadian
mengesankan. Bukankah membahagiakan jika sepanjang hayatnya seorang guru
dikenang manis oleh siswanya?
========================================
Nama : Febrian
Herwanti
No WA : 082337480043
Asal Sekolah : SDN Kepanjenkidul 2
Jl. Veteran No. 90, Kepanjenkidul, Kecamatan
Kepanjenkidul
Kota Blitar, Jawa Timur 66111
Semoga kita bisa menjadi guru yang berkepribadian seperti di atas seperti yang dicontohkan Rasulullah Muhammad, great idea >>
ReplyDeleteAamiinn. Sangat inspiratif
ReplyDelete