-->

Silaturahmi dan Memahami Kata-Kata Bijak Bahasa Jawa Mendatangkan Berkah


Siapa yang suka
dilapangkan rizkinya dan dipanjangkan umurnya
hendaklah dia
menyambung silaturrahmi
(HR. Bukhari dan Muslim)

Sahabat AYO MENDIDIK orang jawa apa bukan? Nah jika asli  jawa tentunya sudah tahu atau pernah membaca kata-kata bijak dalam bahasa jawa. Bagi yang bukan sahabat dari jawa, bagus juga kok untuk mengetehahui arti dan maknanya.

Tiba-tiba ingin menuliskan tentang kata-kata bijak dari Bahasa Jawa. Hal ini berawal hadiah belangkon dari teman yang jualan baju batik. Sebut saja namanya Abang Bandung, beliau saya panggil demikian karena asli oang Bandung. Merantau ke Lumajang sejak lulus SMA, dan Alhamdulillah sekarang sudah sukses memiliki Toko Batik dengan nama DaVIS Colection.

Sore itu kami sekeluarga berkunjung ke rumah orang tua. Sambil membeli susu di Koperasi Kandang Tepus juga ingin silaturahmi berkunjung ke toko Abang Bandung yang berjualan di depan Pura Mandara Giri Semeru Agung Kecamatan Senduro. Nah, Tiba-tiba beliau memberi hadiah baju batik dan belangkon. Tidak terfikir sebelumnya akan memakai baju jawa beserta belangkonnya. Ternyata ketika dipakai enak juga, ya terus dipakai sajalah heeee …

Liburan di sela-sela waktu luang edit-edit foto dengan HP. Teringat memiliki belangkon akhirnya ingin foto pakai belangkon dan diberi kata-kata bijak. Enaknya pakai kata-kata jawa biar cocok dengan bajunya. Mulailah browsing kata-kata tersebut. Setelah membaca beberapa kalimat, pilihan katanya bagus dan maknannya begitu mendalam. Jadilah beberapa foto dan kalimat bijak Berbahasa Jawa.

Malam semakin larut, baru ingat sahabat sekaligus guru bagi saya. Bp. Yusuf Wijarnarko. Mengenal beliau dulu saat saya mengejar di SD Islam Tompokersan Lumajang dan Pak Yusuf jadi Litbang. Beliau mantan kepala sekolah SMPN 2 Pasrujambe, SMPN 1 Lumajang, dan sekarang menjadi kepala sekolah di SMPN Tempeh, serta penasehat TP2G PGRI Kabupaten Lumajang. Bapak 3 putra ini gemar sekali dengan istilah jawa dan kata-taka bijaknya. Beberapa poster editannya bertuliskan dan bergambar corak jawa. Jadilah silaturahmi yang kedua, beliau memberikan kata-kata bijak yang bagus dan memberikan penjelasan arti dari kata-kata tersebut. Kita simak kalimatnya ….

"Umpama Urip Kaya Iline Banyu, Aja Mandheg Yen Durung Nelesi, Nanging Aja Ngrusak Sing Dilewat"


Terjemahan:
Jika hidup ibarat mengalirnya air, jangan berhenti bila belum membasahi, tetapi jangan merusak yang dilewati.

Isi Kadungan:

Posisi "iline banyu" njenengan sekarang di sekolah A, "telesilah tanah A" dengan karya terbaik njenengan, sesuatu, misal ...

AMAL JARIAH
  1. Ilmu yang ia sebarkan
  2. Do’a dari anak (keturunannya)
  3. Menanam kurma
  4. Sedekah jariyah
  5. Mewariskan mushaf (Al-Qur’an)
  6. Menjaga di perbatasan
  7. Menggali sumur atau mengalirkan sungai
  8. Membangun rumah untuk orang asing (musafir)
  9. Membangun majelis dzikir
  10. Mengajarkan Al-Qur’an Al-Karim

Dengan tidak atau meminimalkan "disharmony" dari tatanan yang sudah ada. Tidak semua orang pintar itu benar ..... tidak semua orang benar itu pintar.

Banyak orang pintar tapi tidak benar ..... juga banyak orang benar walaupun tidak pintar. Jadi, semoga kita adalah orang pintar yang bertindak benar.

Akhirnya, jadilah silaturahmi yang mengenalkan dan mendalami kata-kata bijak berbahasa jawa, serta memiliki baju jawa dengan belangkon …. teruslah silaturahmi, apa lagi dengan guru-guru kita.


MELIHAT KARYA SISWA-SISWI UNEN-UNEN JAWA KLIK DI SINI

Kata-kata Bijak  Bahasa Jawa yang lain bisa kita lihat berikut ini

KESEMPURNAAN HIDUP
golek sempurnananing urip lahir batin dan kusumpurnaning pati.

(mencari kesempurnaan hidup di dunia dan akhirat,kita mempunyai tanggung jawab atas kehidupan sendiri,baik dunia dan akhirat)

Sebagai manusia yang beragama kita memiliki tanggung jawab. Sebisa mungkin mencari kebahagian di dunia serta di akhirat.

Sebab apalah gunanya jika hanya mendapatkan kebahagian di dunia saja, sedang di akhirat celaka.

Semoga saja kita termasuk kedalam orang yang beruntung.

KEPASRAHAN
adhang-adhang tetese embun,pasrah peparing marang gusti.

(Selah berusaha, pasrah dengan kehendak Allah yang menentukan)

Pasrah adalah bagian terpenting dalam melakukan segala hal. Setelah berusaha semaksimal mungkin, hal selanjutnya yaitu memasrahkannya kepada sang pencipta.

Sebab alam semesta ini hanya miliknya, sebagai manusia kita tidak memiliki apa-apa.




TAWAKAL
kawula namung saderma.mobah-mosik kersaning hyang sukmo

(Lakukan semua sebisa mungkin, setelah itu serahkan kepada Tuhan)

Usuha atau ikhtiar bukanlah ujung dari segalanya, akan tetapi kita harus menyerahkan kembali kepada pemilik semesta ini.

Sebab diri kita pun merupakan miliknya.



Saat kita menyerahkan segala urusan yang telah kita lakukan kepada sang pencipta, tidak akan ada rasa kwatir lagi yang menyelimuti jiwa.

JATI DIRI
pusaka ingkang paling sekti iku dudu tombak,pedang lan keris,pusaka kang paling sekti yaiku dumunung ing jati diri.

(Pusaka yang paling sakti, bukanlah tombak, pedang ataupun keris tapi terletak dalam diri sendiri)

Terkadang dibeberapa kesempatan kita selalu mengandalkan hal yang sifatnya eksternal, namun kekuatan yang sesungguhnya sebenarnya ada pada dalam diri dan jiwa kita.

Kuatan yang paling sakti bukanlah kekuatan yang bersumber dari luar namun dari dalam diri.

Pilihannya tinggal kita mempercayainya atau tidak.
aya sangat sepakat sekali dengan orang-orang yang berkata bahwa diri kita lebih kuat dari pada yang kita pikirkan, namun tetap juga harus mempertimbangkan sisi rasiionalitas.


JALAN KEBENARAN
gusti paring mergi kangge tyang ingkang purun teng merginipun

(Tuhan akan memeberikan jalan, bagi mereka yang mengikuti jalan kkebenaran)

Kata-kata mutiara bahasa jawa ini mengajak kita untuk menengok kembali jalan yang sedang kita tapaki dan usahan.

Apakan sudah berada di jalan yang benar atau bahkan justru sebaliknya.

Jika kita telah merasa berada dijalan yang benar, coba pastikan lagi jangan-jangan itu hanya perasahaan.

Namun jika masih wrong way segeralah puter arah sebelum terlambat.
  

MENJAGA TINGKAH LAKU
adigang, adigung, adiguno

(Untuk supaya menjaga tingkah laku, tidak boleh sombong atas kekuatan, kedudukan serta latar belakang)
Ketika saya pertama kali membaca ungkapan bahasa jawa ini merasa tertohok dan termenung, sebab saat ini seberapa banyak orang diluar sana yang merasa memiliki segalanya, sehingga berani berbuat semena-mena.

Apalagi dengan kondisi saat ini, dimana kedudukan, harta dianggap sangat begitu penting, bahkan pendidikan dan hukum sekalipun dapat dipermainkan.

Sudah sangat seringkali kita mendengar oknum pejabat mempermainkan hukum, sehingga perkara yang harusnya tuntas, tidak pernah tuntas sampai saat ini.

Namun sebaliknya untuk perkara sudah tuntas diperpanjang kembali demi kepentingan segelintir orang.

Sama halnya dengan ranah pendidikan, orang yang memiliki segalanya mampu memanipulasi dan mempermainkan seenak hati, termasuk nilai dan kelulusan.
ika seperti ini lantas apalah arti hukum dan pendidikan?

Akan berbeda cerita jika setiap orang di negeri ini memiliki dan dapat mengartikan kata-kata bijak bahasa jawa di atas.

Masih pingin yang lainnya? Tunggu postingan selanjutnya ya …

lihat foto jangan dimasukkin hati ya, masukkan flasdisk atau hardisk saja heee ....


0 Response to "Silaturahmi dan Memahami Kata-Kata Bijak Bahasa Jawa Mendatangkan Berkah"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

iklan di bawah artikel